Translate

Minggu, 03 Juni 2018

Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Modern


   Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


     Melanjutkan postingan sebelumnya, kali ini Saya akan membahas tentang peradaban Islam pada masa modern. Perkembangan Islam pada masa modern terjadi sejak tahun 1800 M sampai sekarang. 


Sumber : mahmudyblog.wordpress.com


     Menurut Deliar Noer, ciri-ciri kehidupan masyarakat modern yang perlu untuk dilakukan oleh setiap manusia adalah bersifat rasional, berorientasi ke masa depan, terbuka, selalu menghargai waktu, mampu berfikir objektif. Ciri-ciri tersebut seharusnya dimiliki oleh setiap individu pada zaman modern ini terutama bagi umat Islam.



   Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Islam pada Masa Modern


    Adanya kesenjangan antara dunia Islam dengan Eropa

      Kesenjangan antara Islam dengan Eropa telah menyadarkan umat Islam bahwa umat Islam benar-benar ketinggalan dari Eropa. Sehingga pada masa Turki Usmani dilakukan interaksi dengan negara barat. Salah satunya adalah dengan mengirimkan umat Islam terbaik untuk belajar ke negara barat. Hal tersebut mengakibatkan Turki Usmani menjadi negara sekuler, yaitu negara yang memisahkan antara urusan agama dengan pemerintah. Akibatnya simbol-simbol keislaman dirubah, seperti bahasa pengantar resmi yang dulunya bahasa arab diubah menjadi bahasa inggris, lambang negara semula dua kalimat syahadat menjadi dua belah mata pedang, dan simbol-simbol lainnya.


    Lahirnya berbagai gerakan pemurnian ajaran Islam

      Gerakan tersebut menyerukan umat Islam untuk kembali kepada Al-Qur'an dan hadist serta menjauhkan diri dari berbagai bentuk bid'ah dan khurafat. Di antara gerakan pemurnian Islam yang lahir pada abad modern adalah gerakan wahabiyah di Saudi Arabia dan gerakan sanusiyah di Afrika Utara.


    Lahirnya gagasan nasionalisme di dunia Islam dengan berdirinya partai-partai politik Islam

      Berdirinya partai politik Islam, dipandang merupakan kekuatan baru dan modal umat Islam dalam berjuang mewujudkan negara Islam yang merdeka dan terlepas dari cengkeraman negara barat.



   Pusat Peradaban Islam pada Masa Modern


    Kerajaan Mughal di India

      Kerajaan Mughal merupakan salah satu kerajaan Islam di dunia. Berdiri pada tahun 1526 M oleh Zahiruddin Muhammad. Ia dikenal denagn sebutan "babur" yang berarti "singa". Kerajaan Mughal mencapai kejayaan saat masa sultan Aurangzeb. Melalui berbagai tulisan, seminar, dan pidato, Ahmad Khan menyampaikan misinya agar umat Islam mendirikan negara sendiri yang terbebas dari umat Hindu, sehingga umat Islam tidak akan tersisih sebagai kaum minoritas. Kemudian melalui partai Liga Muslim yang dibentuk oleh Nawab Vikarul Mulk dan Sir Salimullah, dibentuk negara Islam di India pada tanggal 15 Agustus 1947 dengan nama Pakistan dengan presiden pertama yaitu Muhammad Ali Jinnah.

     Kerajaan Safawi di Persia

      Kerajaan Safawi berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai puncak kemajuannya. Kerajaan Safawi menyatakan Syi'ah sebagai mazhab negara. Karena itu, kerajaan ini dianggap sebagai peletak pertama terbentuknya negara Iran. Pada mulanya, gerakan tasawuf Safawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan ahli-ahli bid'ah.
      Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik, biasanya kerap menimbulkan keinginan dikalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karenanya, semakin lama murid-murid tarekat safawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan, dan menentang setiap orang yang bermazhab selain Syi'ah.


      Kerajaan Safawi berada dipuncak kejayaan pada masa kekuasaan Abbas I. Akan tetapi, setelah meninggal Abbas I terjadi kemunduran dan menyebabkan hancurnya kerajaan Safawi. Penyebabnya ada tiga yaitu konflik dengan kerajaan Turki Usmani, terjadi dekadensi moral para pemimpin kerajaan, dan pasukan yang tidak lagi memiliki semangat perang yang tinggi.


    Kerajaan Turki Usmani

      Kerajaan Turki Usmani didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Usman. Sejalan dengan penaklukan Konstatinopel oleh Mahmut II tahun 1453, negara Usmaniyyah berubah menjadi kesultanan. Dengan menjadikan Konstatinopel sebagai sebagai ibu kota kerajaan Turki Usmani, kota ini mampu menjadi pusat interaksi antara dunia timur dengan negara barat. Kerajaan Turki Usmani mencapai kemajuan pada masa Sultan Muhammad II. Setelah kesultanan Turki dibubarkan pada 1 November 1923 M, Turki diproklamirkan sebagai negara republik dengan presiden pertama Mustafa Kemal At-Taturk.




      Oke mungkin sekian pembahasan mengenai peradaban Islam pada masa modern, Jika ada kesalahan baik dari kata-kata maupun dari data Saya mohon maaf dan silahkan untuk dikoreksi melalui kolom komentar agar dapat diperbaiki sehingga tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan Jangan lupa setelah dikoreksi diberi nilai. Sekian untuk postingan kali ini dan sampai jumpa di postiingan selanjutnya ~~
















Sumber : Buku pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA Kelas XI 

Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Kejayaan


   Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


     Kali ini Saya akan membahas tentang perkembangan Islam pada masa kejayaan. Masa kejayaan umat Islam adalah saat di mana umat Islam bisa menguasai berbagai bidang di dunia seperti bidang politik, ekonomi, sosial, dan berbagai ilmu pengetahuan modern. Hal ini terjadi sekitar tahun 750 - 1258 M.
 
 
Sumber : http://catatan-sijacky.blogspot.com
 
 

   Faktor-faktor yang mendorong perkembangan Islam pada masa kejayaan


     Ada beberapa faktor yang mendorong Islam mengalami masa  kejayaan.Seperti Semangat membaca, Ilmu berasaskan tauhid, panduan Al-Qur'an dan sunnah, keterbukaan dan kreativitas umat Islam, dan gerakan penerjemahan.


     Pada masa kejayaan dulu, Umat Islam memahami bahwa hanya dengan membacalah, umat Islam dapat memahami berbagai hal. Kesadaran ini tumbuh dan berkembang sesuai dengan Q.S Al-Alaq ayat 1-5 yang mendorong umat Islam untuk gemar membaca. Selain itu, ilmunya pun bersumber dari kitab suci Al-Qur'an. Pemahaman dalam berpikir terhadap seruan Al-Qur'an melahirkan berbagai macam ilmu sesuai dengan masing-masing pribadi dalam merespon terhadap seruan ayat. Al-Qur'an dan sunnah merupakan sumber yang mencakup banyak hal di dunia ini, termasuk ilmu pengetahuan. 


     Hal lain yang menyebabkan kemajuan pada masa kejayaan umat Islam dulu adalah kreativitas dan keterbukaan yang diwujudkan melalui sikap ingin tahu. Sikap kreatif dan terbuka akan mampu membuka peluang seseorang untuk menerima berbagai ilmu. Pada saat itu juga lahir gerakan penerjemahan. Umat Islam berlomba-lomba menerjemahkan literatur asing ke dalam bahasa arab, sehingga umat Islam dapat mengambil isi dan kandungan ilmu dari literatur tersebut. Gerakan penerjemahan ini terjadi secara semarak pada masa khalifah Harun Al-Rasyid dan khalifah Al-Makmun. Kedua khalifah tersebut selalu mendorong umat Islam untuk melakukan penerjemahan dan kegiatan keilmuan lain dengan imbalan yang sangat tinggi.



Sumber : muttaqin.id

   Kebijakan Khalifah


     Kebijakan khalifah daulah abbasiyah berbeda dengan kebijakan para khalifah pada daulah umayyah. Para khalifah daulah umayyah lebih menekankan pada perluasan wilayah, sedangkan para khalifah daulah abbasiyah lebih memprioritaskan pada penekanan pembinaan perabadan dan kebudayaan Islam. Masa ini berlangsung dari tahun 750-1258 M/132-656 H. Para sejarawan membagi masa pemerintahan bani Abbasiayah menjadi lima periode.

  1.  Dari tahun 132-232 H/750-847 M. Periode ini disebut pengaruh Persia Pertama.
  2.  Dari tahun 232-334 H/847-945 M. Periode ini disebut pengaruh Turki Pertama.
  3.  Dari tahun 334-447 H/945-1055 M. Periode ini disebut masa pengaruh Persia Kedua.
  4.  Dari tahun 447-590 H/1055-1194 M. Periode ini disebut masa pengaruh Turki Kedua.
  5.  Dari tahun 590-656 H/1194-1258 M. Periode ini terjadi semenjak khalifah bebas dari  pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Bagdad.
 
     Puncak pencapaian kemajuan peradaban Islam terjadi pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid (786-809 M). Beliau dikenal sebagai khalifah yang saleh, ahli beribadah, senang bersedekah, sangat mencintai ilmu dan para ulama, dan senang dikritik. Pada masa pemerintahannya dilakukan sebuah gerakan penerjemahan dari berbagai buku yunani dengan menggaji para penerjemah dengan gaji yang sangat besar dari golongan Kristen dan penganut agama lain yang memiliki keahlian.


     Khalifah Harun Al-Rasyid juga banyak mendirikan sekolah, salah satunya adalah pembangunan Baitul Hikmah. Sekolah ini menjadi pusat penerjemahan dari berbagai buku. Harun Al-Rasyid juga menggunakan kekayaan yang banyak untuk dimanfaatkan bagi keperluan sosial, seperti rumah sakit, lembaga pendidikan dokter dan farmasi. Pada saat itu, sudah ada 800 orang dokter. Kesejahteraan umat Islam, kebutuhan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan berada pada zaman keemasannya.



     Mungkin sampai di sini dulu pembahasan kita mengenai peradaban umat Islam pada masa kejayaan. Maaf jika terdapat kesalahan baik dari segi bahasa maupun data. Postingan selanjutanya akan membahas perkembangan Islam pada masa modern. Sekali lagi, maaf jika terdapat kesalahan dalam postingan ini dan sampai jumpa dipostingan selanjutnya ~~

















Sumber : Buku pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA Kelas XI