A. Perintah berfikir kritis (dalil-dalil)
Surah Al Imran (3) : 159فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْفِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ (١٥٩)Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imran : 159)[1]
Penjelasan
Surah Ali Imran Ayat 159 menyebutkan tiga hal secara berurutan untuk
dilakukan sebelum bermusyawarah, yaitu sebagai berikut
1. Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah harus
menghindari tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala. Jika
tidak,maka mitra musyawarah akan pergi menghindar.
2. Memberi maaf dan bersedia membuka diri. Kecerahan pikiran hanya dapat
hadir bersamaan dengan sirnanya kekerasan hati serta kedengkian dan
dendam.
3. Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian
bertawakal kepada-Nya atas keputusan yang dicapai yang diharapkan dari
musyawarah adalah mufakat untuk kebenaran karena Nabi Muhammad saw.
Di dalam bermusyawarah, kadang terjadi perselisihan pendapat atau perbedaan.
Ayat ini menyinggung kekhususan Rasul, yakni akhlak mulia beliau. Ayat
ini menyatakan, apa yang menyebabkan orang-orang Arab yang bersifat
keras dan suka perang berkumpul di sisimu dan beriman kepadamu adalah
kelembutan akhlakmu. Sekirannya kamu seperti mereka, maka tak seorangpun
datang ke sisimu dan merekapun yang beriman akan berpaling darimu. Oleh
karenanya, maafkanlah ketidaktaatan mereka dalam perang Uhud dan
beristigfarlah untuk mereka. Meskipun sebelum perang anda bermusyawarah
dengan mereka dan musyawarah ini gagal, namun janganlah anda
meninggalkan musyawarah dengan mereka dalam urusan berhubungan dengan
mereka. Karena engkau adalah teladan mereka.
Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Kasih sayang adalah hadiah Tuhan yang diberikan kepada para pimpinan agama.
Siapa yang ingin menasihati orang lain, hendaknya dilakukan dengan kasih sayang.
2. Di samping melakukan musyawarah, jangan melupakan tawakal kepada Allah.
Kandungan Qs Ali Imraan: 159
a. Dalam menghadapi semua masalah harus dengan lemah lembut melalui
jalur musyawarah untuk mufakat, tidak boleh dengan hati yang kasar dan
perilaku kekerasan.
b. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap urusan.
c. Apabila telah dicapai suatu kesepakatan, maka semua pihak harus
menerima dan bertawakal (menyerahkan diri dan segala urusan) kepada
Allah.
d. Allah mencintai hamba-hambanya yang bertawakkal
Adapun hal hal yang dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari hari
a. Tidak boleh berkeras hati dan bertindak kasar dalam menyelesaikan suatu permasalahan, tetapi dengan hati yang lemah lembut.
b. Setiap muslim harus berlapang dada, berperilaku lemah lembut, pemaaf dan memohonkan ampun kepada Allah.
c. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap persoalan.
d. Apabila telah tercapai mufakat, maka setiap individu harus menerima dan melaksanakan keputusan musyawarah.
e. Selalu berserah diri kepada Allah sehingga tercapai keseimbangan antara ikhtiyar dan berdo’a
Surah Al Imran (3) : 190-191إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِArtinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (190)الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِArtinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (191)
Uraian dan Tafsir ayat
Dalam ayat 190 menjelaskan bahwa sesungguhnya dalam tatanan langit
dan bumi serta keindahan perkiraan dan keajaiban ciptaan-Nya juga dalam
silih bergantinya siang dan malam secara teratur sepanjang tahun yang
dapat kita rasakan langsung pengaruhnya pada tubuh kita dan cara
berpikir kita karena pengaruh panas matahari, dinginnya malam, dan
pengaruhnya yang ada pada dunia flora dan fauna merupakan tanda dan
bukti yang menunjukkan keesaan Allah, kesempurnaan pengetahuan dan
kekuasaan-Nya.
Langit dan bumi dijadikan oleh Al-Khaliq tersusun dengan sangat
tertib.Bukan hanya semata dijadikan, tetapi setiap saat nampak
hidup.Semua bergerak menurut aturan.
Silih bergantinya malam dan siang, besar pengaruhnya atas hidup
kita dan segala yang bernyawa.Kadang-kadang malam terasa panjang dan
sebaliknya.Musim pun silih berganti.Musim dingin, panas, gugur, dan
semi.Demikian juga hujan dan panas.Semua ini menjadi tanda-tanda
kebesaran dan keagungan Allah bagi orang yang berpikir.Bahwa tidaklah
semuanya terjadi dengan sendirinya.Pasti ada yang menciptakan yaitu
Allah SWT.
Pada ayat 191 mendefinisikan orang-orang yang mendalam pemahamannya
dan berpikir tajam (Ulul Albab), yaitu orang yang berakal, orang-orang
yang mau menggunakan pikirannya, mengambil faedah, hidayah, dan
menggambarkan keagungan Allah.Ia selalu mengingat Allah (berdzikir) di
setiap waktu dan keadaan, baik di waktu ia beridiri, duduk atau
berbaring. Jadi dijelaskan dalam ayat ini bahwa ulul albab yaitu
orang-orang baik lelaki maupun perempuan yang terus menerus mengingat
Allah dengan ucapan atau hati dalam seluruh situasi dan kondisi.
Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa objek dzikir adalah
Allah, sedangkan objek pikir adalah makhluk-makhluk Allah berupa
fenomena alam.Ini berarti pengenalan kepada Allah lebih banyak
didasarkan kepada kalbu, Sedang pengenalan alam raya oleh penggunaan
akal, yakni berpikir. Akal memiliki kebebasan seluas-luasnya untuk
memikirkan fenomena alam, tetapi ia memiliki keterbatasan dalam
memikirkan Dzat Allah, karena itu dapat dipahami sabda Rasulullah SAW
yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim melalui Ibn ‘Abbas,
تفكرافى اخلق ولاتتفكروافى اخا لق“Pikirkan dan renungkanlah segala sesuatu yang mengenai makhluk Allah jangan sekali-kali kamu memikirkan dan merenungkan tentang zat dan hakikat Penciptanya, karena bagaimanapun juga kamu tidak akan sampai dan tidak akan dapat mencapai hakikat Zat Nya.”
Orang-orang yang berdzikir lagi berfikir mengatakan: "Ya Tuhan
kami, tidaklah Engkau menciptakan makhluk ini semua, yaitu langit dan
bumi serta segala isinya dengan sia-sia, tidak mempunyai hikmah yang
mendalam dan tujuan yang tertentu yang akan membahagiakan kami di dunia
dan di akhirat, sebagaimana disebar luaskan oleh sementara orang-orang
yang ingin melihat dan menyaksikan akidah dan tauhid kaum muslimin
runtuh dan hancur. Maha Suci Engkau Ya Allah dari segala sangkaan yang
bukan bukan yang ditujukan kepada Engkau. Karenanya, maka peliharalah
kami dari siksa api neraka yang telah disediakan bagi orang-rang yang
tidak beriman.Ucapan ini adalah lanjutan perasaan sesudah dzikir dan
pikir, yaitu tawakkal dan ridha, berserah dan mengakui kelemahan
diri.Sebab itu bertambah tinggi ilmu seseorang, seyogyanya bertambah
pula dia mengingat Allah.Sebagai tanda pengakuan atas kelemahan diri
itu, dihadapan kebesaran Tuhan.
Isi Kandungan
Pada QS. Ali-Imran ayat 190-191 di dalamnya memiliki kandungan
hukum yaitu Allah mewajibkan kepada umatnya untuk menuntu ilmu dan
memerintahkan untuk mempergunakan pikiran kita untuk merenungkan alam,
langit dan bumi (yakni memahami ketetapan-ketetapan yang menunjukkan
kepada kebesaran Al-Khaliq, pengetahuan) serta pergantian siang dan
malam. Yang demkian ini menjadi tanda-tanda bagi orang yang berpikir,
bahwa semua ini tidaklah terjadi dengan sendirinya. Kemudian dari hasil
berpikir tersebut, manusia hendaknya merenungkan dan menganalisa semua
yang ada di alam semesta ini, sehingga akan tercipta ilmu pengetahuan
B. Hakikat berfikir kritis
Pentingnya kemampuan berpikir kritis tak lepas dari teori konstruk
pemikiran, dalam artian kurikulum menginginkan peserta didik mampu
memiliki sebuah daya dalam hal mebangun kerangka berpikir kritis,
sehingga output yang akan dihasilkan akan benar-benar bergaransi baik
dalam pengembangan soft skilnya, kemampuan ini seringkali tidak
diberdayagunakan oleh guru-guru dalam mengeksplor kemampuan kognitif
siswa, banyak proses pembelajaran yang digunakan oleh guru yang hanya
mengandalkan sebuah istilah yang penting pembelajaran ada, tapi mereka
tidak memahami bahwa bukan hanya dari segi itu kemampuan kognif siswa
akan tercapai. Benar terlihat ada pembelajaran tapi kualitas yang ada
hanyalah sebuah standar yang benar-benar tak menghasilkan apa-apa.
Salah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan adalah keterampilan berpikir.
Morgan (1999) mengutip pendapat Marzano (1992) memberikan kerangka tentang pentingnya pembelajaran berpikir yaitu:
(1) berpikir diperlukan untuk mengembangkan sikap dan persepsi yang mendukung terciptanya kondisi kelas yang positif,
(2) berpikir perlu untuk memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan,
(3) perlu untuk memperluas wawasan pengetahuan,
(4) perlu untuk mengaktualisasikan kebermaknaan pengetahuan,
(5) perlu untuk mengembangkan perilaku berpikir yang menguntungkan.
C. Manfaat berfikir kritis
1. Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif
Membiasakan diri berpikir kritis akan melatih Anda memiliki
kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional. Dimana Anda juga akan
dapat berpikir secara mandiri dan reflektif. Berpikir dan bertindak
reflektif adalah tindakan dan pikiran yang tidak Anda rencanakan,
terjadi secara spontan dan begitu saja, secara refleks otak Anda akan
memikirkan suatu hal serta melakukan hal-hal lain tanpa perlu Anda
memikirkan atau menyuruh otak Anda untuk memikirkan secara ulang.
Terbiasa berpikir kritis juga akan membuat Anda memiliki banyak
alternatif jawaban serta ide-ide kreatif. Jika Anda mempunyai suatu
masalah, Anda tidak hanya terpaku pada satu jalan keluar atau
penyelesaian, Anda akan memiliki banyak opsi atau pilihan penyelesaian
masalah tersebut. Berpikir kritis akan membuat Anda memiliki banyak
ide-ide kreatif dan inovatif serta out of the box.
2. Mudah memahami sudut pandang orang lain
Berpikir kritis membuat pikiran dan otak Anda lebih fleksibel.
Anda tidak akan terlalu kaku dalam berpikir atas pendapat atau ide-ide
dari orang lain. Anda lebih mudah untuk menerima pendapat orang lain dan
persepsi yang berbeda dari persepsi Anda sendiri. Hal ini memang tidak
mudah untuk dilakukan, namun jika Anda telah terbiasa untuk berpikir
kritis, maka dengan sendirinya, secara spontanitas, hal ini akan mudah
untuk Anda lakukan. Keuntungan lain dari memiliki pikiran yang lebih
fleksibel dari berpikir kritis adalah Anda lebih mudah memahami sudut
pandang orang lain. Tidak terlalu terpaku pada pendapat Anda sendiri,
dan lebih terbuka terhadap pemikiran, ide, atau pendapat orang lain.
3. Menjadi rekan kerja yang baik
Lebih banyak manfaat-manfaat lain yang bisa Anda peroleh karena
berpikir kritis. Dan manfaat-manfaat itu pada umumnya saling berkaitan.
Misalnya saja Anda lebih mudah, terbuka, menerima, serta tidak kaku
dalam menerima pendapat orang lain, Anda tentu kaan lebih dihormati oleh
rekan kerja Anda. Karena Anda mau menerima pendapat orang lain dengan
pikiran terbuka. Maka rekan kerja Anda pasti akan menganggap Anda
sebagai rekan kerja yang baik. Di dalam lingkungan kerja, hal lain yang
penting selain pekerjaan dan hubungan dengan atasan adalah lingkungan
kerja. Lingkungan kerja ini tentu saja dipengaruhi oleh rekan-rekan
kerja Anda. Jika hubungan Anda baik dengan rekan kerja, situasi
lingkungan kerja juga akan lebih baik dan lebih kondusif serta produktif
dalam bekerja.
4. Lebih Mandiri
Berpikir kritis membuat Anda mampu berpikir lebih mandiri, artinya
tidak harus selalu mengandalkan orang lain. Saat dihadapkan pada situasi
yang rumit dan sulit serta harus segera mengambil keputusan, Anda tidak
perlu menunggu seseorang yang Anda anggap mampu menyelesaikan masalah,
karena Anda sendiri juga mampu menyelesaikan masalah tersebut. Dengan
memiliki pikiran yang kritis, Anda dapat memunculkan ide-ide, gagasan,
serta saran-saran penyelesaian masalah yang baik. Dengan berpikir
kritis, akan melatih otak Anda untuk berpikir lebih kritis, tajam,
kreatif, serta inovatif.
5. Sering menemukan peluang baru
Dengan berpikir kritis, lebih memungkinkan Anda untuk menemukan
peluang-peluang baru dalam segala hal, bisa dalam pekerjaan maupun
bisnis atau usaha Anda. Berpikir kritis membuat pikiran Anda lebih tajam
dalam menganalisa suatu masalah atau keadaan. Tentu saja hal ini akan
berdampak pada kewaspadaan Anda itu sendiri. Untuk menemukan peluang,
dibutuhkan pikiran yang tajam serta mampu menganalisa peluang yang ada
pada suatu keadaan. Berpikir kritis akan menguntungkan Anda, karena Anda
akan lebih cepat dalam menemukan peluang tersebut jika dibandingkan
dengan orang yang tidak terbiasa berpikir kritis.
6. Meminimalkan salah persepsi
Salah persepsi akan sering terjadi bila Anda tidak terbiasa
berpikir kritis. Saat Anda menerima sebuah pernyataan dari orang lain
dan orang lain tersebut juga percaya akan pernyataan tersebut maka jika
Anda memiliki pemikiran yang kritis Anda akan mencari kebenaran akan
persepsi tersebut. Anda tidak akan mudah salah dalam sebuah persepsi
yang belum tentu benar hanya dengan orang lain mengatakan hal tersebut
adalah benar. Saat Anda tahu sebuah persepsi dari orang lain tersebut
salah Anda akan membantu bukan hanya diri Anda tapi juga orang tersebut.
Dengan semakin Anda berpikir kritis hal ini akan meminimalkan salah
persepsi.
7. Tidak mudah ditipu
Berpikir kritis membuat Anda dapat berpikir lebih rasional serta
beralasan. Anda mengambil keputusan berdasarkan fakta, atau Anda akan
menganalisa suatu anggapan terlebih dahulu kemudian Anda kaitkan dengan
sebuah fakta. Anda tidak mudah percaya dengan perkataan orang lain.
Sehingga hal tersebut akan memudahkan Anda untuk tidak tertipu atau
ditipu oleh orang lain. Anda akan memproses suatu informasi apakah
relevan atau sesuatu yang mustahil sehingga Anda dapat simpulkan
sebagai sesuatu yang tidak benar atau mengandung unsur kebohongan.
Berpikir kritis menuntun Anda lebih selektif dalam mengolah informasi,
sehingga Anda tidak akan mudah tertipu karena setiap mendapat suatu
informasi, Anda tidak akan langsung mempercayainya begitu saja, namun
Anda akan menganalisisnya kembali secara rasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar