Translate

Jumat, 07 Desember 2018

Rukun Iman Ke-6 : Qada dan Qadar


     Qada dan qadar, merupakan rukun iman yang ke-6 (terakhir). Maka iman kepada qada dan qadar adalah suatu hal yang amat penting bagi kita. Agar dapat mengimani qada dan qadar, kita harus mengetahui dulu tentang apa itu qada dan qadar itu. Oleh karenanya, pada kesempatan kali ini kita akan mengupas tuntas tentang qada dan qadar itu secara lengkap. Dari dalil, pengertian, perbedaan qada dan qadar, sampai contoh dan hikmahnya. Juga macam macam takdir.

 Arti dan Pengerian Qada dan Qadar

     Bedasarkan bahasa, qada mempunyai beberapa makna arti. Arti qada yaitu bisa bermakna perintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan, ketepatan, kepastian dan juga bisa bermakna hukum. Dan qadar bedasarkan bahasa juga mempunyai beberapa makna arti, yaitu peraturan, kepastian dan ukuran.



     Sedangkan menurut istilah, qadar adalah perwujudan dari qadha. Qadar disebut juga dengan takdir Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk-Nya yang hidup, baik yang telah terjadi, sedang terjadi, maupun akan atau belum terjadi.

 

Hubungan Qada dan Qadar

     Hubungan qada dan qadar, keduanya ini memiliki hubungan yang saling terikat dan tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu kesatuan. Hal ini disebabkan karena qada diibaratkan rencana, sedangkan qadar sebagai perwujudan atau kenyataannya yang terjadi. Dalam Surat Al- Hijr, ayat 21. Yang berisi, bahwa Allah SWT sesuai dengan kehendak-Nya dalam melakukan qadar-Nya.
Gambar Dalil, Hubungan Qada dan Qadar, Surat Al Hijr Ayat 21

1. Qada dan Qadar Menentukan Kehidupan Tiap Manusia Atas Kehendak Allah SWT

     Sesuai penjelasan artinya, qada dan qadar merupakan takdir manusia yang tak terelakkan. Sejak lahir hingga ajal menjemput, lika-liku kehidupan kita yang kita pikir merupakan pilihan dan kerja keras kita sendiri, bahwa kita bahagia atau menderita selama hidup, sesungguhnya telah diketahui oleh Yang Mahakuasa sebelum segala sesuatunya terjadi. Baik qada maupun qadar, Allah membimbing kita untuk berjalan di atas suratan takdir kita sendiri.

2. Qada dan qadar disetarakan dan disebut bersama dalam rukun iman

     Qada merupakan kehendak Allah yang berkaitan langsung dengan qadar, ketentuan Allah yang tentu saja telah Dia tentukan sebelumnya. Dengan beriman kepada qada dan qadar, kita akan merasakan kebesaran Allah yang tak dapat kita pungkiri, yaitu keputusan-Nya atas seluruh kehidupan kita. Kita akan merasa kecil dan tak berdaya.

     Namun, dengan kasih-Nya, Allah menyuruh kita untuk berusaha dan berdoa sehingga Dia bisa saja berkehendak lain di jalan takdir yang kita tempuh.
       Ketika kita mengerti akan kekuasaan-Nya, kita dapat berserah diri pada-Nya. Kita akan meyakini bahwa apa yang telah tertulis merupakan keputusan Allah yang paling baik untuk hamba-Nya.

Dalil Tentang Qada dan Qadar


Banyak sekali dalil mengenai keimanan terhadap qada dan qadar, antara lain sebagai berikut.
1. Firman Allah SWT.
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Artinya: “Katakanlah, sesekali-sekali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah orang beriman harus bertawakal.” (QS. At Taubah: 51)

2. Firman Allah SWT.
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
Artinya: “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS Al Qamar: 49)

3. Firman Allah SWT.
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَٰكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya: “Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan.  maka apabila telah tiba waktu (yang telah ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mendahulukannya.” (QS An Nahl: 61)
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dikatakan bahwa telah diperintahkan kepada Malaikat Jibril supaya menulis empat perkara, yaitu rezekinya, ajalnya, amalnya, dan nasib rugi atau beruntungnya.

Fungsi dan Hikmah Beriman Kepada Qada dan Qadar

Fungsi iman kepada qada dan qadar:
  1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT (Q.S. Al Hadid ayat 22)
  2. Mendidik manusia untuk senantiasa berusaha / ikhtiar (Q.S. Ar Ra’du ayat 11 dan An Najm ayat 39 – 42)
  3. Mendidik manusia untuk senantiasa sabar dan tawakal (Q.S. Al  Baqarah ayat 155 – 156 dan Ali Imran ayat 159)
  4. Mendidik manusia untuk tidak besikap sombong /takabur (Q.S. Lukman ayat 18)
Hikmah iman kepada qada dan qadar:
  1. Melatih diri untuk lebih bersyukur kepada Allah swt.
  2. Mendekatkan diri kepada Allah swt.
  3. Melatih seseorang menjadi orang yang giat berusaha dan tidak cepat putus asa.
  4. Menghindarkan dari sifat sombong.
  5. Menenangkan jiwa.
  6. Membiasakan diri untuk bersabar dan bertawakal kepada Allah swt.
Itulah tadi seputar tentang qada dan qadar itu secara lengkap. Dari dalil, pengertian, perbedaan qada dan qadar, sampai contoh dan hikmahnya. Juga macam macam takdir.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar